MODEL EKONOMI
Para ahli ekonomi mengembangkan model-model sederhana untuk merangkum intisari kegiatan ekonomi. Model-model ekonomi juga bermanfaat dalam memahami praktek nyata meskipun model-model ini tidak memuat setiap aspek kegiatan ekonomi yang sesungguhnya. Para ahli ekonomi juga menggunakan model untuk memahami dunia nyata yang sangat kompleks. Model-model ini memperlihatkan bagaimana orang membuat keputusan, bagaimana perusahaan membuat keputusan dan bagaimana dan kedua jenis keputusan ini terkoordinasi dengan pasar. Model ekonomi digunakan untuk menyelesaikan hubungan sebab-akibat antara variabel ekonomi. Bentuk-bentuk metode ekonomi dapat bersifat deskriptif, gambar/grafik, rumus matematik.
Model Siklus Lingkaran Kegiatan Ekonomi (Circular Flow of Economic Activity)
Model ini menjelaskan bahwa kesibukan pabrik-pabrik, antrian panjang pekerja dan aktivitas ekonomi di dunia nyata sebenarnya hanya merupakan proses pertukaran suber daya yang dimiliki masyarakat(rumah tangga) dengan yang dimiliki sector perusahaan(dunia usaha).
Model ini dikatakan baik, sebab dengan menggunakan unsur-unsur sederhana kita mampu memahami dunia nyata. Dari model siklus lingkaran kegiatan ekonomi kita melihat interaksi sector rumah tangga dan sector perusahaan sebagai berikut. Sektor rumah tangga memberikan factor produksi yang dibutuhkan dunia usaha untuk produksi, salah satunya adalah kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja).
Terjadilah aliran penawaran factor produksi (garis A). Atas factor-faktor produksi yang diberikan, sector perusahaan memberikan balas jasa, misalnya upah dan gaji, sehingga terjadilah aliran penerimaan sector rumah tangga (Garis B) Faktor-faktor produksi yang dibeli sektor perusahaan diproses menjadi output berupa barang dan jasa, yang dijual ke sektor rumah tangga. Terjadilah arus barang dan jasa(Garis C).
Selain tenaga kerja, faktor-faktor produksi lainnya yang dimiliki sektor rumah tangga adalah modal (diberi balas jasa berupa bunga atau dividen), dan tanah (diberi sewa). Sektor rumah tangga membeli barang yang ditawarkan sektor perusahaan dengan menggunakan pendapatan mereka, terjadilah arus konsumsi barang dan jasa yang merupakan arus pendapatan perusahaan (garis D).
Model penawaran dan permintaan untuk penetapan harga (the supply-demand model of price determination).
Model alokasi sumber daya yang paling banyak di gunakan adalah model penawaran dan permintaan yang di kembangkan oleh Alfred Marshall di akhir abad ke sembilan belas. Para ahli ekonomi selalu menggunakan pemikiran tentang penawaran dan permintaan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi.
Dalam Ilmu ekonomi penentuan permintaan dan penawaran adalah penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual dipasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual dan juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya.
Selain itu model ini juga memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.
Model penawaran dan permintaan mengakomodasi kemungkinan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan dan penawaran.
Marshall percaya bahwa permintaan dan penawaran bersama-sama menentukan harga ekuilibrium (P*) dan kuantitas (Q*) suatu barang. Kedua kurva ini berpotonga di P*, Q*. Disini P* adalah harga ekuilibrium, yaitu harga dimana kuantitas barang yang diminta pembeli sama dengan kuantitas penawaran barang yang dijual. Jika keseimbangan ini telah tercapai, titik keseimbangan akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar