TEORI RASIO KEUANGAN
Laporan Keuangan :
Merupakan media informasi yg digunakan oleh perusahaan ybs untuk melaporkan keadaan dan posisi keuangan kepada pihak yg berkepentingan, terutama bagi kreditur, investor dan pihak manajemen dr perusahaan itu sendiri.
Jenis Laporan Keuangan :
1. Neraca (balance sheet)
mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu.
2. Laporan Rugi dan Laba (Income Statement)
mencerminkan hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
Analisis Rasio Finansial
Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interpretasi dan menganalisis laporan keuangan akan menggunakan ukuran tertentu yg disebut rasio.
Rasio merupakan bentuk rumusan matematis yg menunjukkan hubungan di antara angka tertentu yg dpt digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil.
Analisis Ratio Keuangan pada dasarnya terdiri atas 2 macam perbandingan yakni:
1. Dengan cara membandingkan rasio waktu tertentu dg rasio dr waktu sebelumnya dari perusahaan yg sama. Cara ini akan memberikan informasi perubahan rasio dr waktu ke waktu sehingga bisa diketahui perkembangannya dan dapat untuk proyeksi pada masa yang akan datang.
2. Dengan cara membandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dg rasio keuangan yg sama dr perusahaan lain yg sejenis atau industri (rasio industri) dalam waktu yg sama.
Macam-macam Rasio Finansiil:
Dilihat dari sumber dimana rasio itu dibuat, maka rasio dapat digolongkan dalam 3 golongan yakni:
1. Rasio Neraca (Balance sheet ratios)
2. Rasio laporan Rugi & Laba (Income statement ratios)
3. Rasio antar laporan ( Inter-statement ratios)
Pengelompokan rasio keuangan yg lain:
Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Pengukuran likuiditas biasanya mengaitkan kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia untuk melunasinya. Rasio-rasio likuiditas antara lain:
a) Current ratio, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar dengan tujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva lancar perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya;
b) Quick ratio atau acid test ratio, seperti current ratio namun menghilangkan unsur persediaan dan pos-pos aktiva lancar yang berada di bawah tingkat likuiditasnya seperti prepaid expenses dan aktiva lancar lainnya.
Rasio Leverage
Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio-rasio leverage antara lain:
1) Debt to total capital, yaitu perbandingan seluruh utang baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan total sumber dana ,yaitu utang ditambah modal sendiri.
2) EBIT interest coverage atau times interest earned, yaitu perbandingan antara laba sebelum beban bunga dan pajak dengan beban bunga untuk mengetahui sampai seberapa jauh laba tersebut dapat digunakan untuk menutup bunga.
Rasio Aktivitas
Digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber dananya. Perusahaan menggunakan aktiva dalam rangka menciptakan pendapatan (sales, revenue). Aktiva secara umum adalah bentuk investasi. Setiap bentuk investasi memerlukan dana. Dana diperoleh dari sumber dana, bisa berbentuk utang atau modal dari pemilik. Setiap sumber dana menimbulkan biaya. Biaya inilah yang disebut sebagai biaya modal atau cost of capital.
Rasio aktivitas dibagi kedalam dua kelompok yaitu:
1) short-term activity, berorientasi pada operasi rutin perusahaan diwakili kemampuan perusahaan dalam rangka mengendalikan piutang, persediaan, dan utang usaha.
2) long-term activity, lebih berorientasi pada penggunaan aktiva tetap.
Rasio-rasio aktivitas antara lain:
1) Receivable turnover, yaitu perbandingan antara jumlah penjualan dengan rata-rata piutang dagang selama setahun yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menangani penjualan kredit dan kebijakannya.
2) Total asset turnover, yaitu perbandingan antara jumlah penjualan dengan rata-rata jumlah aktiva selama setahun yang menunjukkan seberapa baik dukungan seluruh aktiva untuk memperoleh penjualan.
Rasio Profitabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, dan sebagainya.
Rasio-rasio profitabilitas antara lain:
1) Return on sales atau profit margin, yaitu perbandingan antara laba bersih dengan jumlah penjualan selama setahun yang menunjukkan tingkat profitabilitas laba tertentu terhadap penjualan;
2) Return on assets, yaitu perbandingan antara laba bersih dengan jumlah penjualan selama setahun yang menunjukkan ukuran tingkat laba terhadap aktiva yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut.
Rasio arus kas
Rasio arus kas cukup dominan dalam pengukuran kebangkrutan dan financial distress. Hal ini wajar ketika perusahaan mulai bermasalah dengan pembayaran utang, maka arus kas menjadi dominan sebagai alat ukurnya. Prihadi (2009: 108) mengelompokan rasio arus kas menjadi dua, yaitu:
1. Efficiency ratio, yang menjelaskan seberapa baik perusahaan menghasilkan arus kas dengan perhatian utama pada arus kas operasi.
2. Sufficiency ratio, yang menjelaskan kecukupan dari arus kas untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Rasio-rasio arus kas antara lain:
1) Cash flow adequacy, mengukur secara agregat kemampuan arus kas dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi pembelian aktiva tetap (aktivitas investasi), pembayaran dividen (aktivitas pendanaan), dan pembayaran utang jangka panjang (aktivitas pendanaan).
2) Cash flow to sales, mengukur seberapa besar setiap penjualan akan menjadi arus kas operasi.
3) Cash flow per share, mengukur seberapa besar jumlah kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi yang tersedia untuk pemegang saham biasa (Davila, 1996: 6).
4) Cash flow return on equity, mengukur seberapa besar jumlah kas dari aktivitas operasi yang dihasilkan dari penggunaan modal sendiri (Davila, 1996: 6).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar